Mewujudkan Inovasi Yang Berdaya Saing di Era Digitalisasi Di Tanah Air
Didalam kehidupan kita dimasa sekarang ini, kita dapat
melihat bahwa begitu banyaknya inovasi-inovasi yang kita temui. Seiring dengan
perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong berbagai negara untuk
melakukan berbagai macam inovasi termasuk negara kita, Indonesia. Adapun pengertian Inovasi dalam UU No. 19 Tahun 2002, pengertian inovasi adalah kegiatan
penelitian, pengembangan, dan atau pun perekayasaan yang dilakukan dengan tujuan
melakukan pengembangan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan
yang baru, atau juga cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sudah ada kedalam produk atau pun proses produksinya. Sebuah ide, gagasan, atau pun
teori hanya bisa digolongkan ke dalam sebuah inovasi jika memiliki ciri-ciri
yaitu yang pertama, Khas hal ini merujuk pada Inovasi
harus memiliki ciri khas sendiri yang tidak dimiliki atau pun ada pada ide ataupun
gagasan yang sudah ada sebelumnya. Tanpa adanya ciri khas yang spesifik, sebuah
ide dan gagasan tidak dapat digolongkan menjadi sebuah inovasi baru. Kedua, Baru yang memiliki arti bahwa setiap
inovasi harus lah merupakan ide atau pun gagasan baru yang memang belum pernah
diungkapkan atau pun dipublikasikan sebelumnya. Ketiga, Terencana dalam
pengartian Sebuah inovasi biasanya sengaja dibuat dan direncanakan untuk
mengembangkan objek-objek tertentu. Sehingga dengan ini, setiap inovasi yang
ditemukan pada dasar nya merupakan kegiatan yang sudah direncanakan sejak awal.
Keempat, Memiliki tujuan artinya bahwa inovasi merupakan aktivitas terencana
untuk mengembangkan objek-objek tertentu.
Pada saat ini,
kebutuhan akan teknologi kian melonjak sejak adanya pandemi. Segala hal
dilakukan masyarakat menggunakan teknologi atau secara daring atau yang disebut
juga dengan work from home. Prof.
Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D, M, Mensitek, Kepala
BRIN mengatakan bahwasanya pada saat ini di Indonesia belum banyak inovasi
teknologi yang diciptakan, sebagaimana halnya dengan negara- negara maju
lainnya. Beliau berharap ekonomi Indonesia dapat dijadikan ekonomi berbasis
inovasi dan teknologi. Seperti negara Swedia yang menciptakan dan menemukan Spotify
serta Bluetooth. Menurut beliau, Indonesia sudah punya modal untuk menjadi
negara maju, namun inovasinya masih terpaku pada sumber daya alam yang masih bersifat
ekstraktif dimana hanya mengambil sumber daya yang ada.
Inovasi merupakan hal yang begitu penting untuk
dilakukan dan apabila inovasi tidak dilakukan maka, dapat menimbulkan kegagalan
dalam daya saing . Seperti misalnya Yahoo yang pernah berjaya di awal 2000-an.
Perjuangan mereka melewati dotcom bubble seakan-akan tak berarti setelah Yahoo kalah
bersaing dalam menciptakan inovasi di dalam produknya, baik itu mesin pencari
maupun email. Sehingga, dalam hal ini masyarakat maupun pebisnis perlu
mengetahui bagaimana menciptakan sebuah inovasi baru. Menurut Senior Consultant
Huawei Simon Tsang dalam seminar daring “The NextDev Hub X Huawei Webinar Series” yang
diadakan pada Selasa, 16 Juni 2020 secara virtual. Menurut beliau, ada empat
hal yang mendorong transformasi digital, khususnya bagi pelaku bisnis. Keempat
hal tersebut adalah penurunan pendapatan, perubahan ekspektasi dari pelanggan,
kompetisi dengan pesaing, serta perubahan pasar akibat dari pengaruh kemajuan
teknologi. Maka dari itu, untuk menciptakan inovasi yang berarti, pelaku usaha harus memahami apa yang sedang terjadi dan
dibutuhkan di tengah masyarakat. Transformasi digital pun berperan besar kepada
pengembangan sosial di tengah masyarakat dalam menghadapi era
intelligentization sebagai bagian dari Revolusi Industri 4.0 bagi peradaban
manusia. Didalam keadaan ini, cara-cara baru lahir mengiringi kemajuan berbagai
sektor. Transportasi, misalnya, yang aksesnya semakin dimudahkan melalui pemesanan
via aplikasi. dan pembayaran non-tunai pun mampu mengubah kebiasaan lama dalam
melakukan transaksi.
Pandemi ini sudah menjadikan tatanan kehidupan
harus mengadopsi kenormalan baru untuk melindungi masyarakat dari penyebaran
virus corona yang semakin luas. Hal ini dianggap mampu mengakselerasi
digitalisasi secara luas, mulai dari birokrasi di dalam sistem pemerintahan hingga
ekonomi, sekaligus memyajikan konsumsi yang dipenuhi secara online menjadi
konsumsi yang mainstream. Dan dimasa ini, para pelaku usaha perlu bersiap untuk
memanfaatkan peluang dengan ikut mendorong transformasi digital melalui inovasi
yang diimbangi dengan digitalisasi operasionalnya. Menristek/BRIN menjadikan
pandemi ini sebagai peluang untuk mendukung penciptaan inovasi. Salah satunya
dengan adanya peluncuran 61 Produk Riset Inovasi Covid-19, termasuk Powered Air
Purifying Respiartor karya tim dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UAI. Dalam
pemaparannya ia juga menambahkan potensial Indonesia melalui dukungan
teknologi, yakni melalui fintech, urban planning,
energi, e-commerce, kesehatan, dan manufacturing.
Dan diharapkan inovasi teknologi nantinya mampu mendorong Indonesia menempati
peringkat ke-7 ekonomi tertinggi di dunia pada 2030.
Banyak hal yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kreativitas dan
inovasi didalam masyarakat, menurut James L.Adams (1986) adapun hal tersebut yaitu:
Pertama, mengenali hubungan. Sebagian besar penemuan dan inovasi lahir
sebagai suatu cara pandang terhadap suatu hubungan yang baru dan berbeda
antarobjek, proses, bahan, teknologi dan orang. Misalnya mencampurkan aroma bunga melati dengan air,
kemudian dibotolkan menjadi teh botol yang harum dan segar rasanya. Kedua,
yaitu mengembangkan perspektif fungsional. Dalam hal ini, kita dapat melihat
adanya suatu perspektif yang fungsional dari benda dan orang. seorang yang memiliki
inovasi dan kreatifitas akan dapat melihat orang lain sebagai alat dalam
memenuhi keinginannya dan membantu menyelesaikan suatu pekerjaan. Ketiga,
gunakan akal. Adapun penelitian terhadap penggunaan fungsi otak pada bagian
yang terpisah antara kiri dan kanan telah dilakukan sejak tahun 1950-an dan
tahun 1960-an. Otak bagian kanan dipergunakan untuk hal seperti analogi, imajinasi
dan lain-lain. Sedangkan otak bagian kiri digunakan untuk kerja seperti analisis, melakukan
pendekatan yang rasional terhadap pemecahan masalah dan lain-lain. maka dari
itu, kita ingin lebih kreatif, kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan
kedua otak kita tersebut. Keempat, menghapus perasaan ragu-ragu dan
berani mencoba. kebiasaan mental ini dapat yang membatasi dan menghambat pemikiran
kreatif. Sebuah penelitian menjelaskan bahwa orang dewasa hanya menggunakan
2-10 persen potensi kreativitas yang dimilikinya.
Dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi di organisasi maupun dalam
masyarakat, memiliki tiga variabel antara
lain: pertama, struktur organik.
Hal ini memudahkan fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan pemupukan silang
yang dibutuhkan untuk memunculkan inovasi. Kedua, sumber daya
melimpah. Dengan adanya sumber daya artinya manajemen mampu membeli inovasi,
mampu membayar biaya melembagakan inovasi dan mampu menyerap kegagalan. Ketiga,
komunikasi. Dalam hal ini, masyarakat menumbuhkan inovasi dan
kreatifitasnya melalui adanya tim lintas fungsi, satuan tugas,
ataupun desain organisasi yang mampu memperlancar interaksi dan komunikasi
antar individu. Keempat adalah manajemen tekanan waktu. Didalam sebuah Organisasi
yang inovatif mencoba meminimalkan tekanan waktu yang ekstrem pada kegiatan
kreatif dengan mengesampingkan permintaan lingkungan.
Maka dari itu, diera saat ini dimana disebut juga dengan era kompetisi,
yang setiap orang maupun organisasi harus mampu menunjukkan karya-karya
terbaiknya di era digitalisasi ini. karena kita tahu, segala sesuatu nantinya akan
mengalami perubahan, jika sebuah organisasi maupun negara tidak dapat melakukan
sebuah inovasi maka negara maupun organisasi tersebut akan akan terlindas oleh
hal-hal inovatif yang tidak terpikirkan sebelumnya. Sehingga dalam menciptakan
inovasi yang kreatif tidak lepas dari peran individu yang saling bekerja sama
dengan individu lainnya didalam sebuah organisasi untuk menciptakan suatu
inovasi terbaru yang dapat menarik perhatian public diera digitalisasi saat
ini. Maka dari itu, dalam menciptakan inovasi diera digitalisasi sekarang ini
bukan hanya diambil alih oleh pemerintah atau pebisnis saja. Akantetapi,
sebagai warga masyarakat kita juga dapat mengambil peran dalam melakukan sebuah
inovasi dengan ilmu yang kita miliki. Sehingga, dengan meningkatnya inovasi
yang ada dalam negeri kita dapat membawa kemakmuran dan kejayaan di tanah air
tercinta.
Komentar
Posting Komentar