Proyek Pembangunan yang Sempat Tertunda Membuat Pemindahan Lokasi UMKM TPL ?!

 


TPL atau yang dikenal dengan “TAMAN TEPI LAUT” adalah salah satu tempat pariwisata yang terkenal di daerah Tanjungpinang. Tempatnya yang strategis menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk penyembuhan . Hal ini dikarenakan lokasinya berhadapan dengan laut sehingga masyarakat dapat memanjakan mata dengan keindahan air laut yang jernih, kapal-kapal yang berlalu lalang juga menjadi hal yang sangat menarik disaksikan di waktu senja. Selain menikmati keindahan alam ini, kita juga akan dimanjakan dengan aneka ragam makanan yang murah meriah. Namun beberapa hari belakangan ini para pedagang di daerah tepi laut Tanjungpinang banyak yang merasa kesal atas peristiwa pemindahan lokasi para pedagang.  

Kami juga sempat melakukan wawancara kepada UMKM di TPL. Ibu pedagang bakso bakar itu mengatakan "Bahwa para pedagang di sini terpaksa melakukan pemindahan lokasi penjualan. Karena tempat tersebut akan dilakukan pembangunan". Selain itu salah satu pedagang mengatakan "Bahwa pembangunan tersebut bukan pembangunan baru tetapi pembangunan lama yang sempat tertunda sehingga proyek itu belum selesai." Salah satu UMKM juga mengatakan "Dampak dari pemindahan lokasi ini juga membuat tempat penjualan kami menjadi sempit. Karena memang lokasi yang dipilih itu tidak seperti tempat biasa kami berjualan.Tidak teratur dan juga acak acakan”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa mereka dipaksa untuk pindah dari tempat penjualan mereka. Hal ini terjadi karena adanya pembangunan proyek di daerah tempat mereka berdagang. Proyek pembangunan tersebut adalah proyek lama yang belum selesai

Adanya pembangunan ini membuat kita sedikit harus berusaha untuk lebih jauh membeli cemilan yang biasanya bisa dengan berjalan kaki saja, kini harus menggunakan kendaraan dari tempat utama ke tempat penjualan. Beberapa akses jalan ke TPL juga ditutup sehingga banyak para pengunjung yang harus memutar balik kendaraannya. Jalan yang ditutup ini juga membuat kendaraan menjadi macet, karna jalan yang biasa dilalui dihalang/ditutup oleh tiang batu yang besar dan kayu. Jalan jalan ini dijaga oleh beberapa orang dari pagi sampai sore, banyak juga pengendara yang nekat untuk melewati jalan yang ditutup karena hanya jalan tersebut yang merupakan akses pengunjung ke daerah tepi laut tersebut. Jalan TPL tersebut juga menjadi sempit, tempat yang seharusnya menjadi jalan transportasi kini harus diisi dengan tempat parkiran motor dan dagangan para penjual. Akses jalan baru yang berada di TPL itu pun hanya digunakan satu akses saja akibat pembangunan ini. Tujuan nya apa dan mengapa jalan ini ditutup juga tidak ada penjelasan nya padahal akses jalan ini tidak mengganggu proses pembangunan proyek karna letaknya cukup jauh dengan pembangunan baru tersebut.

Tentu menjadi pertanyaan kita kapan pedagang ini akan kembali berdagang di tempat semula? Apakah akan menetap di tempat baru? Belum jelas kepastian sampai kapan yang pasti para pedagang digantung oleh beredar kapan selesai nya proyek pembangunan tersebut atau apakah mereka akan menetap ditempat baru


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah Baru Menuju Sejarah: Memulai Perjalanan Baru Bersama HIMANEGARA

Generasi Muda Harus Melek Politik ????

Mengenal Histori G30S PKI