Revolusi Fiskal: Dari Pasif ke Aktif, Utang Dikurangi, Kredit Diperkuat
Strategi Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa, berfokus pada penguatan ekonomi domestik melalui tiga pilar utama: pertumbuhan ekonomi tinggi, pemerataan manfaat pembangunan, dan stabilitas nasional yang dinamis. Kebijakan utamanya mencakup pengurangan utang dengan beralih ke strategi berbasis pendapatan, peningkatan likuiditas perbankan dengan menempatkan dana Rp200 triliun di bank-bank Himbara untuk mendorong kredit, efisiensi anggaran, serta percepatan realisasi belanja pemerintah.
Dua diantaranya yang pertama adalah, penguatan Likuiditas Nasional melalui suntikan likuiditas sebesar Rp200 Triliun untuk untuk mendorong penyaluran kredit ke sektor produktif, seperti industri, pertanian, UMKM, dan infrastruktur. Pemerintah menambah likuiditas melalui bank-bank Himbara (Himpunan Bank milik Negara). Tujuannya bukan sekadar menambah uang beredar, melainkan memastikan dana pemerintah benar-benar bekerja di lapangan, Purbaya ingin mengubah paradigma kebijakan fiskal dari pasif menjadi aktif.
Purbaya Yudhi Sadewa juga membuat program yang disebut sebagai insentif Pajak Pertambangan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), yakni memfasilitasi PPN DTP sebesar 100% untuk pembelian rumah baru hingga 31 September 2027. Kebijakan ini sebelumnya berlaku hingga akhir 2026 tetapi diperpanjang lagi selama setahun untuk memperkuat dalam menjaga daya beli masyarakat dalam sektor properti. Perpanjangan insentif PPN DTP 100 % hingga akhir 2027 merupakan langkah strategis pemerintah untuk merangsang sektor properti sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat kelas menengah dalam memiliki rumah.
Secara keseluruhan, strategi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mencerminkan pergeseran paradigma fiskal yang proaktif dan transformatif. Langkah nyata seperti penguatan likuiditas nasional dengan penempatan dana Rp200 triliun di Himbara bukan sekadar injeksi modal, melainkan upaya cerdas untuk memastikan dana pemerintah berputar dan bekerja efektif di sektor produktif.
Di saat yang sama, perpanjangan insentif PPN DTP 100% hingga September 2027 menjadi sinyal kuat komitmen pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat dan merangsang sektor properti. Kedua kebijakan ini, bersama dengan efisiensi anggaran dan strategi berbasis pendapatan, menunjukkan sebuah peta jalan yang terintegrasi untuk mencapai stabilitas ekonomi yang berkelanjutan dan pemerataan manfaat pembangunan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Komentar
Posting Komentar