Menanamkan Jiwa Kepemimpinan dalam Diri Sendiri, Apakah Perlu?


Kita tahu setiap orang dilahirkan kedunia memiliki keistimewaan yang berbeda-beda. Dan Pada dasarnya, manusia diciptakan di muka bumi untuk menjadi seorang pemimpin. Hanya saja kita perlu berlatih dan mengembangkan skill yang kita miliki agar kita dapat menjadi seorang pemimpin. Menurut F. I. Munson Kepemimpinan adalah sebagai kesanggupan atau kemampuan untuk mengatasi orang-orang yang sedemikian rupa agar mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan kemungkinan pergesekan yang sekecil-kecilnya dan sebesar mungkin terjalinnya kerja sama. 

 Leadership atau bisa juga diartikan kepemimpinan bisa diartikan sebagai teknik untuk mempengaruhi orang-orang yang berada di sekitar kita, agar dapat bekerjasama demi mencapai tujuan, target atau keinginan yang akan diharapkan. Untuk mempunyai semangat atau jiwa sebagai seorang pemimpin, haruslah sering terlibat bekerjasama sebagai tim dalam suatu kegiatan atau aktivitas apapun itu. Ketika seseorang sering terlibat kerjasama (teamwork) maka dari kegiatan tersebut akan menghasilkan ide, pemikiran, saran serta gagasan-gagasan agar tujuan dari kerjasama yang sebelumnya dibentuk dapat segera di implementasikan hasil dari ide, pemikiran, saran serta gagasan-gagasan tersebut.
 Manusia sebagai pemimpin minimal mampu memimpin diri sendiri. Dalam lingkup sederhana dapat kita lihat dalam sebuah keluarga, yang dimana ayah adalah seorang pemimpin dalam keluarga tersebut. Dalam memimpin organisasi atau perkumpulan kita harus mampu menguasai diri, berperilaku sopan , meghargai orang lain maupun pendapatnya, mampu beradaptasi, memiliki pemikiran yang luas, dan mampu mengambil suatu keputusan dengan bijak. Sehingga untuk menanamkan jiwa kepemimpinan dalam diri kita sendiri perlu usaha yang ekstra agar kita bisa menjadi seorang pemimpin yang baik. Sehingga sebuah organisasi dapat kita pimpin dengan baik.

 Sejarah mencatat banyak orang yang sangat terkenal akan kepemimpinannya, seperti Firaun, Adolf Hitler. Sebagaimana kita tahu bahwa, Firaun mampu menghantarkan peradaban Mesir kuno sebagai peradaban paling maju pada saat zamannya. Bahkan, hingga saat ini kita masih terkagum dengan karya dan peninggalan dari sang Raja tersebu yaitu Piramid, Spinx, hingga mumi. Begitu juga dengan, Adolf Hittler merupakan sosok yang diangkat sebagai pemimpin pasukan Nazi dimana pidato dan strategi berperangnya sangat matang. Dia salah satu sosok yang paling berpengaruh di Eropa bahkan di Dunia. Dia pun sosok yang sangat disegani lawan maupun kawan. Sosok yang dapat menghimpun sekian juta pasukan untuk membela negara dan Ideologinya. Namun, apakah kepemimpinannya merupakan kepemimpinan yang bisa kita sebut baik dan benar?

 Dalam hal memimpin, seharusnya pemimpin yang baik punya karakter dan sifat tertentu, seperti Sifat ketuhanan, yang merupakan unsur paling penting dalam melakukan segala perbuatan. Terutama pemimpin dalam melakukan seluruh kegiatannya. Seorang pemimpin juga harus kuat dan sehat merupakan sifat yang selanjutnya. Kuat berarti kuat dalam segala hal. Pemikiran, badan, serta mental menjadi hal yang bisa menjadi faktor kesuksesan seorang pemimpin. Selanjutnya niat yang baik dan kepemimpinan yang adil. Hal tersebut adalah hal yang penting kita ketahui sebelum kita menjadi seorang pemimpin.

Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk memupuk jiwa kepemimpinan dalam diri kita sendiri. Dan tentunya dalam mewujudkan hal tersebut bukanlah hal yang mudah, kita harus berlatih terus-menerus tanpa kenal lelah. Dan tentunya untuk bisa merubah diri sendiri kearah yang lebih baik kita harus memiliki niat terlebih dahulu dan percaya kepada diri sendiri. Bahwa, kita dapat melakukan yang terbaik dalam kehidupan kita masing-masing.


Oleh : Esteria Pasaribu
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Angkatan 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah Baru Menuju Sejarah: Memulai Perjalanan Baru Bersama HIMANEGARA

Generasi Muda Harus Melek Politik ????

Mengenal Histori G30S PKI