Bagaimana Nasib Perekonomian Kita di Tahun 2020 ini?


Kehadiran Virus Corona di penghujung tahun 2019 kini telah mencuri perhatian bagi seluruh bangsa di dunia. Dimana virus ini dapat menyebar dengan waktu yang  relative singkat. Hampir seluruh negara sudah terjangkit oleh virus ini, tak terkecuali dengan Indonesia.
Upaya mengatasi penyebaran corona juga sudah gencar dilakukan oleh pemerintah, mulai dari menerapkan physical distancing dan kini telah ditingkatkan menjadi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Menurut Pemenkes Nomor  9 Tahun 2020, PSBB Merupakan Pembatasan Kegiatan Tertentu Penduduk Suatu wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19. Tujuannya yaitu mencegah penyebaran Covid-19 di suatu wilayah. Kini sudah secara resmi diterapkan oleh pemerintah. Kebijakan tersebut meningkatkan resiko sektor industri menghadapi gangguan signifikan dari sisi rantai pasok, tenaga kerja, kesinambungan bisnis hingga arus kas  usaha mereka.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan karena berbagai faktor, seperti penurunan kinerja ekspor impor, konsumsi rumah tangga yang masih tumbuh tinggi dan investasi yang tumbuh melambat. Pertumbuhan ekonomi juga berdampak pada ketidakpastian yang sangat tinggi dan menurunkan kinerja pasar keuangan global. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, Indonesia rentan terhadap krisis ekonomi. Apalagi dimasa sekarang ini sedang merebaknya Covid-19 di Indonesia yang berdampak terhadap perekonomian. Ia pun menjelaskan beberapa  alasan Indonesia rentan masuk dalam krisis ekonomi.

Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan yang cukup tajam, yang diperkirakan hanya 4,5-4,8 persen di tahun 2020. Kedua, terkait aliran modal keluar sepanjang enam bulan terakhir, tercatat investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp16 triliun. Ketiga, Indonesia makin rentan terpapar kepanikan pasar keuangan global.  Menurut Asian Development Bank (ADB), sebanyak 38,5 persen surat utang pemerintah Indonesia dipegang oleh investor asing. Lebih tinggi dari negara Asia lainnya. Jika terjadi aksi jual secara serentak tentunya ini beresiko tinggi terhadap krisis ekonomi.

Agar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 tidak tertahan atau mengalami stagnasi maka diperlukan upaya ekstra untuk mendorong kegiatan sektor-sektor ekonomi yang merupakan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Adapun sektor-sektor tersebut adalah yang Pertama, sektor infrastruktur (primer, sekunder dan tersier) dapat mendorong kawasan industri dan kawasan pariwisata. Yang Kedua, sektor industri manufaktur. Diperlukan peningkatan investasi di sektor ini, khususnya bidang otomotif, garmen, makanan dan minuman serta elektronik.  Yang Ketiga, sumber pertumbuhan lainnya adalah sektor pariwisata. Keempat, potensi ekonomi digital dapat didorong lebih meningkat. Hal tersebut didasarkan pada Pengguna telepon seluler di Tanah Air pada 2018 mencapai 371,4 juta pengguna atau 142% dari total populasi sebanyak 262 juta jiwa.  Yang Kelima, Potensi perikanan Indonesia cukup besar mencapai 65 juta ton per tahun. Sementara produksi perikanan yang dihasilkan baru sebesar 33,4 juta ton yang terdiri dari 24 juta ton hasil budi daya dan 9,4 juta ton hasil tangkapan. Berdasarkan data tersebut menunjukkan harus ada kebijakan dan upaya yang maksimal untuk agar pemanfaatan potensi perikanan dapat lebih optimal.

Jika kelima sektor tersebut dapat digerakkan dengan optimal maka diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 dapat tumbuh lebih tinggi dari proyeksi. Upaya tersebut tentu tidak hanya menjadi tugas pemerintah namun harus didukung oleh BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pihak swasta baik skala usaha besar, menengah, kecil serta mikro. Kita juga sebagai masyarakat dapat mengambil bagian untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 ini yaitu dengan cara menaati setiap protokol kesehatan dari pemerintah yang sudah dianjurkan agar pandemic ini bisa cepat berkurang dan ekonomi kita bisa berjalan dengan normal seperti sediakala.


Oleh : Esteria Pasaribu
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Angkatan 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah Baru Menuju Sejarah: Memulai Perjalanan Baru Bersama HIMANEGARA

Generasi Muda Harus Melek Politik ????

Mengenal Histori G30S PKI