Generasi Z dalam Menanggapi Situasi Politik di Era Globalisasi

Dapatkah Generasi Z (Gen- Z) menanggapi situasi politik di Era Globalisasi ini?

Ketika berbicara mengenai politik, yang ada di pikiran kita adalah tentang bagaimana cara seseorang atau pemimpin untuk mempertahankan kekuasaannya dengan cara memberikan kepercayaan kepada orang lain atau memberikan suatu ajakan (persuasi) agar orang lain melakukan hal yang diperintahkannya. Secara etimologi kata politik masih berhubungan dengan polisi kebijakan. Kata politis berarti hal-hal yang berhubungan dengan politik. Kata politisi berarti orang-orang yang menekuni hal politik. Dengan demikian politik adalah hal atau kegiatan yang berkaitan dengan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan pada suatu masyarakat antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.

Lalu mengapa generasi Z harus menanggapi situasi politik itu?  Cara apa saja yang bisa mereka lakukan untuk menanggapi situasi politik?   Pada saat ini seiring berkembangnya teknologi yang semakin pesat di era globalisasi ini membuat generasi Z lebih mudah mendapatkan suatu informasi, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Dalam pemakaian teknologi ini kita dituntut untuk bisa menggunakannya secara optimal untuk kepentingan kita yang baik atau dapat membawa kita menjadi seorang yang inovatif dan kreatif atau juga hal yang bisa menguntungkan diri kita sendiri dan juga orang lain.

Indonesia adalah negara yang menerapkan sistem politik demokrasi. Dalam sistem ini setiap individu memiliki hak untuk menentukan pemimpin yang akan mengatur masa depan negaranya dan setiap individu juga memiliki hak untuk memberikan aspirasinya ke pemerintah yang berkuasa. Generasi muda atau generasi Z merupakan partisipan penggerak awal demokrasi. Sikap pasif kaum muda atau generasi Z ini akan menjadi suatu proses pelemahan demokrasi, karena Gen-Z merupakan individu yang sangat kritis dalam menganalisis regulasi dan peka akan pemimpin yang tepat untuk kemajuan negaranya. Namun sangat disayangkan , fenomena yang muncul pada saat ini adalah minat akan tema politik di antara Generasi Z tampak tidak terlalu disukai. Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada tahun 2012, didapati bahwa 79% anak muda di Indonesia tidak tertarik berpolitik. Lalu, mengapa generasi Z Indonesia harus mengerti politik? Jawabnya, karena kebijakan yang dihasilkan para elite politik akan berdampak terhadap hampir seluruh aspek kehidupan warga, tak terkecuali anak muda.

Generasi muda atau generasi Z merupakan generasi penerus bangsa. Meneruskan estafet politik di negara, mengatur dan membuat kebijakan yang lebih baik. Karena suatu saat roda pemerintahan akan berputar, dalam arti pemimpin yang sekarang akan berganti dengan pemimpin yang lebih muda lagi. Sehingga diperlukan kaum muda yang mengerti tentang seluk-beluk politik itu sendiri. Agar roda pemerintahan bisa tetap berputar maju menuju arah yang lebih baik dari sebelumnnya. Lalu, bagaimana cara atau langkah agar generasi Z bisa berperan atau menanggapi pollitik? Satu-satunya cara agar bisa lebih paham politik adalah dengan terlibat! Kita tidak bisa hanya duduk diam lalu berharap negara akan baik-baik saja. Cara mudah terlibat dalam politik misalnya dengan ikut berpartisipasi dalam pemilu. Sebelum pemilu, Pemuda harus turut mengawasi program-program kerja yang dikampanyekan oleh calon kepala daerah atau legislatif. Contoh dari partisipasi politik lainnya yaitu keikutsertaan dalam demonstrasi, petisi dan juga media sosial, seperti diskusi-diskusi online atau aksi protes media sosial. Hal-hal tersebut merupakan cara untuk menyampaikan suara kita sebagai masyarakat kepada para pejabat pemerintahan. Untuk mahasiswa keterlibatan politik bisa diawali dengan aktif dalam organisasi kampus. Seperti pemilihan ketua BEM atau ketua organisasi. 

Maka dari itu di masa sekarang ini sangat dibutuhkan reaksi dari generasi muda dalam menanggapi politik yang sedang berlangsung pada saat ini. Karena baik buruknya negara ini ke depan tergantung dengan generasi muda saat ini. Bisa kita ambil contoh seperti ketika adanya pemilihan wakil- wakil rakyat, pastinya ada serangan fajar atau lebih dikenal dengan sebutan money politiksebelum diadakannya pemilihan. Nah, di sini sangat diperlukan tanggapan kita sebagai generasi Z, yang sudah mengerti akan hal itu. Dan disini kita harus tetap pada pendirian kita, kita harus berpegang dengan apa yang benar. Dan jangan karena materi harga diri kita sebagai generasi Z yang sudah memiliki ilmu begitu mudah terbuai, tetapi di sini kita harus menolak. Dan memilih wakil rakyat yang memang bersih dari money politik. Agar kesejahteraan dan pembangunan sarana dan prasarana di dalam masyarakat dapat terlaksana setelah terpilihnya wakil rakyat yang memang memiliki integritas dan memiliki jiwa kepemimpinan.


Oleh : Esteria Pasaribu
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Angkatan 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah Baru Menuju Sejarah: Memulai Perjalanan Baru Bersama HIMANEGARA

Generasi Muda Harus Melek Politik ????

Mengenal Histori G30S PKI